come back with me Mirna Lesti. This time I will explain about the pictures that I can draw from the results of a simple camera shots.
May be useful
- The Great Mosque of the Mujahidin
location: A.Yani Street, Pontianak City, West Kalimantan
[English]
Masjid Raya Mujahidin, stands majestically in downtown Pontianak since
1978. The largest mosque in West Kalimantan was inaugurated by the President of
RI, Ir. H. Joko Widodo on Tuesday, January 20, 2015 (29 Rabiul Awal 1436 H).
This two-story mosque has an area of 60 meters x 60 meters on an area of
approximately 4 hectares. The Great Mosque of Mujahideen can accommodate up to
9 thousand worshipers. The outside courtyard of the mosque can also accommodate
approximately as many as 1600 pilgrims who will worship at the mosque pride
Pontianak and West Kalimantan.
Highlighting the typical architecture of West Kalimantan and the icon of
Pontianak so that it becomes its own attraction as an Islami land of the City
of the Equator. The existence of Masjid Raya Mujahidin with a "new
face" is expected to further intensify and support the activities of
worship of the Muslims as well as the center of da'wah and Islamic studies.
[Indonesia]
Masjid Raya Mujahidin, berdiri megah di pusat Kota
Pontianak sejak tahun 1978. Masjid terbesar di Kalimantan Barat tersebut
diresmikan oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo pada hari Selasa, 20 Januari
2015 (29 Rabiul Awal 1436 H). Masjid berlantai dua ini memiliki luas 60 meter
x 60 meter di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar. Masjid Raya Mujahidin
dapat menampung hingga 9 ribu jamaah. Halaman luar masjid pun juga bisa
menampung kurang lebih sebanyak 1.600 mobil jamaah yang akan beribadah di
Masjid kebanggaan Kota Pontianak dan Kalimantan Barat tersebut.
Menonjolkan arsitektur khas Kalimantan Barat dan ikon
Pontianak sehingga menjadi daya tarik tersendiri sebagai landmark Islami Kota
Khatulistiwa. Keberadaan Masjid Raya Mujahidin dengan "wajah baru"
ini diharapkan dapat semakin menggiatkan dan mendukung aktivitas ibadah kaum
muslim maupun sebagai pusat dakwah dan kajian Islam.
- Equatorial Monument
Location: Equatorial Street, Siantan, North Pontianak
[English]
Monument to the Equator, a monument without a shadow.
The monuments are unique, as well as having learner and knowledge. Built in
1928 using astronomy. The measurements made by these geographers are based only
on non-smooth lines (lines that are uneven or bumpy) and are based on natural
objects such as constellations.
An important and amazing event around the Equator
Monument is the occurrence of the culmination of the sun, the natural
phenomenon when the Sun is right on the equator. At that moment the position of
the sun will be right above the head so as to remove all the shadow objects on
the surface of the earth. In the event of culmination, the shadow of the
monument will "disappear" a few seconds when exposed to sunlight.
Likewise with the shadow of other objects around the monument. The moment where
the shadow of the monument and its surrounding objects disappears as the sun is
right at the latitude point 00 and occurs only twice a year ie 21-23 March and
21-23 september.
[Indonesia]
Tugu Khatulistiwa, monumen tanpa bayangan. Monumen
yang unik, serta memiliki sarat pelajaran dan pengetahuan. Dibangun pada tahun 1928 dengan
menggunakan ilmu astronomi. Pengukuran yang dilakukan oleh para ahli geografi ini
hanya berpatokan pada garis yang tidak smooth (garis yang tidak rata atau
bergelombang) dan berpatokan pada benda-benda alam seperti rasi bintang.
Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu
Khatulistiwa adalah terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam
ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat
itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan
semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut,
bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar
Matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu. Momen
dimana bayangan tugu dan benda sekitarnya menghilang saat matahari tepat pada
titik lintang 00 dan hanya terjadi dua kali dalam setahun yaitu 21 – 23 maret
dan 21-23 september.
- Betang House
Location : jl. Dr. Sutoyo
[English]
Rumah Betang (Long House) is a traditional house of Dayak tribe located in
downtown Pontianak, which is on Jalan Sutoyo adjacent to the Regional Library
building or about 150 meters from the official house of West Kalimantan
Governor.
Although only a replica, but with a visit to Rumah Betang, you will get
some knowledge about indigenous tribes from Borneo that is Dayak tribe.
[Indonesia]
Rumah Betang atau disebut juga rumah
panjang (Long House) merupakan rumah adat suku dayak yang letaknya berada di pusat kota
Pontianak, yaitu di Jalan Sutoyo bersebelahan dengan gedung Perpustakaan Daerah
atau sekitar 150 meter dari rumah dinas Gubernur Kalbar.
Walaupun hanya replika, tapi dengan kunjungan ke Rumah
Betang ini, anda akan mendapatkan beberapa pengetahuan tentang suku asli dari
Kalimantan yakni suku Dayak.
- Langsat Monument
location : Small Punggur
[English]
From the intersection of Jalan Raya Punggur we will meet the Office of
Punggur Kecil Village. In front of the village office is displayed Tugu Langsat
which became the pride of Punggur Kecil as one of the "backbone"
(Backbone) of the economy of Pontianak City. Precisely when viewed from aspects
of agricultural commodities coffee, coconut, pinang until langsat and durian.
Langsat and Durian Punggur is very famous.
Punggur is the best leaf fruit producer in West Kalimantan. Therefore it
was built this monument so that people more familiar with the best commodity
place in Pontianak
[Indonesia]
Dari perempatan Jalan Raya Punggur tersebut kita akan berjumpa Kantor Desa Punggur Kecil.
Di depan kantor desa inilah terpajang Tugu Langsat yang menjadi kebanggaan
warga Punggur Kecil sebagai salah satu “tulang punggung” (Backbone)
perekonomian Kota Pontianak. Tepatnya jika dilihat dari aspek komoditas
pertanian kopi, kelapa, pinang hingga langsat dan durian. Langsat dan durian
Punggur memang sangat terkenal.
Punggur termasuk penghasil buah langsat terbaik di
kalimantan barat. Maka dari itu lah dibangun tugu langsat ini supaya orang
lebih mengenal tempat komoditi langsat terbaik di Pontianak.
THANK YOU for your attention
wassalamualaikum wr wb
THANK YOU for your attention
wassalamualaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar